pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Apa Itu Framework?.
Yuk! Mengenal Apa Itu Framework.
Anda mungkin sedang bertanya: “Apa itu Framework?” Nah, framework adalah sebuah kerangka program yang digunakan untuk membantu developer untuk mengembangkan kode secara konsisten.
Dengan adanya framework developer bisa mengurangi jumlah bug pada website atau aplikasi yang dibuat. Karena, fungsi dan variabel yang sudah tersedia di dalam komponen framework.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari lebih dalam pengertian dan fungsi framework. Tak hanya itu, Anda pun akan diajak mengenal jenis jenis framework yang sering digunakan. Yuk, simak artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Framework?
Framework adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop atau aplikasi berbasis website. Dengan menggunakan framework Anda akan lebih mudah untuk membuat aplikasi atau website. Itu karena Anda hanya perlu menyusun komponen-komponen pemrograman yang sudah jadi. Dengan kata lain, Anda tidak perlu membuat berbagai fitur dari awal lagi.
Framework sengaja diciptakan untuk membantu developer mengembangkan aplikasi atau website lebih cepat serta tersusun dan terstruktur.
Dengan begitu, developer dan programmer tidak perlu melakukan koding program yang diulang-ulang.
Nah, sudah tahu kan apa itu framework? Sekarang, mari pelajari fungsinya.
Fungsi Framework
Framework memiliki fungsi utama untuk mempermudah para developer mengembangkan aplikasi dan website terkait struktur MVC (Model View Controller) yang digunakan. Selain itu, ada tiga fungsi framework yang dapat Anda ketahui di bawah ini:
1. Program Menjadi Lebih Terstruktur dan Tersusun.
2. Praktis untuk Developer.
3. Memiliki Keamanan yang Lebih Unggul.
Jenis-Jenis Framework.
Ada banyak sekali framework yang bisa digunakan untuk pengembangan dan dimana beda bahasa pemrograman, beda pula jenis framework yang harus Anda gunakan. Berikut daftar lengkapnya:
1. Framework JavaScript.
Vue.js— Walaupun terhitung pemain baru, Vue.js dengan cepat menjadi populer. Selain ringan dengan ukuran hanya 58KB saja, Vue.js juga sangat sederhana dan memiliki keamanan yang baik.
- React.js— Ringan dan sangat cocok digunakan untuk mengembangkan website besar. Memiliki segudang fitur canggih seperti reusable component dan declarative yang memudahkan Anda.
- Angular.js— Sangat direkomendasikan untuk pemula. Terutama bagi Anda yang ingin mengembangkan website dengan konsep Rich Internet Application (RIA) atau Single Page Application (SPA).
- Ember.js — Dikenal mempunyai kecepatan dan performa kodenya yang patut diacungi jempol. Ember.js juga mempunyai banyak plugin yang bisa meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
- Backbone.js — Memiliki beberapa fitur menarik bagi developer. Salah satunya adalah RESTful JSON yang memungkinan website Anda berkomunikasi dengan bahasa pemrograman lainnya.
- Node.js— Framework yang memungkinan Anda menjalankan JavaScript dari server. Node.js memiliki pustaka server sendiri sehingga Anda tak perlu menggunakan program web server dari luar.
2. Framework CSS
- Bootstrap — Merupakan framework CSS terpopuler. Menawarkan segudang fungsi dengan elemen desain yang responsif. Plus, Bootstrap lah yang pertama kali mempunyai filosofi “Mobile-First.”
- Foundation — Menggunakan sistem open-source berbasis SASS, Foundation menawarkan elemen yang fleksibel, modern, dan kaya akan kustomisasi. Foundation juga menyediakan template siap pakai untuk Anda.
- Bulma — Penggunaannya mudah, open-source, responsif, dan bisa bekerja optimal di berbagai perangkat. Jadi, tak heran walaupun Bulma pendatang baru, tapi sudah cukup populer.
- Semantic UI — Fokus kepada penggunaan human-friendly HTML, sehingga memudahkan Anda. Selain itu, menyediakan 3000+ variabel tema dengan 50.000+ komponen UI.
- UIKit — Cocok bagi Anda yang ingin desain serba minimalis, tapi tetap membuatnya berkelas dan elegan.
- Materialize CSS — Dirancang oleh Google, Materialize CSS bisa menghasilkan elemen dan fitur berkualitas dengan desain unik anti-mainstream. Plus, responsif dan mempunyai kompatibilitas yang baik.
- Miligram — Mempunyai ukuran hanya 2KB saja, Miligram menawarkan desain website yang mudah, cepat, dan bersih.
- PureCSS — Menawarkan rangkaian modul CSS yang cocok digunakan untuk segala jenis project Anda.
- Skeleton — Walaupun hanya memiliki 400 baris jenis kode, tapi Skeleton bisa menghasilkan desain yang kompleks dan responsif.
- Tailwind — Mempunyai CSS libraries yang mudah di kostumisasi membuat Anda bisa menghasilkan UI yang cepat dan praktis.
3. Framework PHP
- Laravel— Framework PHP terpopuler di dunia. Laravel mempunyai sintaks yang elegan, rapi, dan ringkas.
- Codelgniter— Sangat cocok bagi Anda yang baru belajar PHP framework. Sebab, CodeIgniter mudah dipahami dan mempunyai dokumentasi lengkap.
- Symfony — Menawarkan fitur bundle dan komponen. Sehingga Anda bisa mengambil sebagian fungsi PHP, atau keseluruhan secara langsung.
- Yii— Mempunyai konfigurasi cukup mudah dengan performa dan tingkat keamanan yang baik.
- Zend — Cocok digunakan bagi Anda yang sudah mengerti dasar-dasar PHP. Sebab, Zend digunakan untuk pengembangan website enterprise yang kompleks.
- CakePHP — Menawarkan kumpulan library yang berisi banyak komponen. Bahkan bisa dibilang komplit.
- Phalcon — Mempunyai performa yang lebih konsisten dibanding framework CSS lain.
- FuelPHP — Framework PHP yang cukup ringan dan mendukung template parsing, powerful ORN, dan fitur-fitur lainnya yang memudahkan Anda.
- Fat Free — Merupakan satu-satunya framework yang mengusung tema mikro. Memiliki berbagai fitur seperti kompresi CSS, pemrosesan gambar, validasi data, dan masih banyak lainnya.
- Aura — Mempunyai seperangkat libraries yang bisa Anda integrasikan dengan project apapun. Selain itu, setiap librariesnya juga tidak memilikid depencies sehingga sangat fleksibel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar