Implementasi PBO Pada Aplikasi Parkir : Tugas dari Dosen : Dr.Si.(c).Arie Setya Putra, CA.,S.Kom.,M.T.I


    Perkembangan sebuah teknologi merupakan suatu hal yang sangat dinikmati 
manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena 
teknologi telah mempengaruhi manusia di 
segala aspek kehidupannya.
Perkembangan Teknologi dan Informasi 
atau ICT (Information and Communication 
Technology) sudah maju secara signifikan dan selalu dikembangkan supaya menghasilkan manfaat dengan dampak positif bagi masyarakat. 
Salah satu contoh penerapan yang paling 
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan program komputer dalam mengatur perparkiran di mall, gedung, hotel dan banyak tempat lainnya. Menggunakan penerapan program komputer untuk mengatur proses perparkiran. Program 
komputer tersebut disebut dengan aplikasi 
parkir (Wahyudiantoro , 2013:21).


    Parkir adalah keadaan tidak bergerak 
suatu kendaraan yang bersifat sementara 
ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan 
kebanyakan gedung untuk memfasilitasi 
kendaraan pemakai gedung (Utomo, 2013:12).


    Program aplikasi sistem parkir merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola transaksi 
parkir baik di pintu masuk maupun pintu 
keluar. Jumlah transaksi atau jumlah kendaraan yang keluar masuk area parkir tidak sedikit sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan transaksi yang akan merugikan pengelola parkir dengan nilai rupiah yang tidak sedikit (Isnanto, 
2013:13).


    Sistem parkir merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang berfungsi untuk mempermudah dalam pendataan parkir 
kendaraan di sebuah tempat. Seperti sebuah 
tempat perbelanjaan atau tempat yang memiliki parkiran khusus. 
Banyak sekali tempat umum di Indonesia 
masih menggunakan cara manual untuk 
pembayaran parkir. Seperti pada swalayan atau market lokal di kota-kota tertentu, contohnya adalah Sardo Swalayan di Malang, Roxy Squere di Banyuwangi, dan Persada Swalayan di Malang.
Cara manual yang digunakan yaitu hanya dengan sistem karcis yang diberikan kepada pemilik kendaraan saat masuk ke tempat penitipan kendaraan. Belum lagi jika parkiran dipenuhi oleh pengunjung maka keamanan dan keefektifan sistem karcis ini pastinya berkurang dan membuat karyawan 
atau pun petugas parkir tidak dapat bekerja 
dengan baik dan maksimal. 
Oleh karena itu, sistem parkir terotomatis 
ini sangat diperlukannya untuk membantu 
pekerjaan karyawan dalam mendapatkan data yang akurat tentang parkir.

Tujuan perancangan sistem parkir ini 
adalah untuk mengimplementasikan konsep Pemrograman Berorientasi Objek pada sebuah sistem parkir dengan bahasa pemrograman java menggunakan editor NetBeans 8.2. Untuk mempermudah pekerjaan karyawan atau petugas parkir dalam penginputan data parkir dan perhitungan biaya parkir.



METODE METODE :

1. Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian ini menggunakan 
metode deskripsi. Tujuan dari penelitian 
deskriptif ini adalah untuk mengumpulkan 
fakta-fakta aktual yang terjadi pada saat ini. 
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan 
bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Pada sistem parkir banyak memuat fakta 
yang ada di lingkungan kita. Saat ini masih 
banyak tempat umum yang menyediakan 
tempat parkir atau tempat penitipan kendaraan yang masih manual yaitu dengan karcis. 

2. Metode Pengembangan Sistem

    Pengembangan sistem metodologi yang 
digunakan adalah System Development Life 
Cycle (SDLC) yang sering disebut dengan 
model pengembangan air terjun (waterfall). 
Metode waterfall merupakan model 
pengembangan sistem informasi yang 
sistematik dan sekuensial (Sasmito, 2017).
Metode penelitian yang digunakan untuk 
pengembangan perangkat lunaknya yaitu 
menggunakan model air terjun (waterfall). 
Model ini merupakan pendekatan perangkat lunak secara terurut yang dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (Rosa dan Shalahudin, 2013). 








 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar